ItulahPolitik – Parkir liar menjadi permasalahan yang banyak dikeluhkan oleh warga Kota Malang hingga saat ini. Namun, rupanya parkir liar ini menjamur pada saar era Walikota Malang, H. Anton atau yang dikenal dengan Abah Anton.
Kondisi itu bermula pada saat Abah Anton menaikkan tarir parkir sepeda motor 115 persen dari Rp700 menjadi Rp2.000 dan untuk mobil 100 persen dari Rp1.500 menjadi Rp3.000.
Alasan Abah Anton waktu itu, dengan menaikkan tarif parkir maka mobilitas kendaraan akan berkurang. Namun, selang berapa tahun, jumlah kendaraan tidak berkurang di jalan, malah yang ada membebani masyarakat dengan tarif parkir yang lumayan mahal.
Moch Anton, Wali Kota Malang, pada saat itu, Selasa (17/2/2015) mengatakan kenaikan tersebut untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor parkir sekaligus mencegah kebocoran pendapatan dari sektor tersebut, sebab banyak juru parkir yang menerapkan tarif parkir tidak sesuai ketentuan.
Namun pada saat Pilkada ini, diketahui banyak “mafia parkir” yang dikabarkan mendukung Abah Anton menjadi Walikota kembali, karena terbukti berhasil menaikkan tarif parkir dan akan melegalkan parkir di sejumlah titik.
“Dari dulu saya sudah milih Abah Anton, beliau selalu membela kami,” tutur Arif, salah seorang tukang parkir di kawasan Blimbing
Bahkan, berdasarkan info yang diterima oleh ItulahPolitik, Abah Anton juga sempat mengatakan kepada Juru Parkir akan melegalkan Parkir di Toko Modern seperti Indomaret, Alfamart dan sebagainya serta parkir di Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
“Ya kami mendukung langkah itu, biar kita istilahnya itu tidak tukaran atau berantem terus sama warga. Kadang Warga gak mau ditarik parkir di ATM atau Indomaret karena memang gak ada dasarnya tarik parkir. Saya kemarin dengar dari kawan-kawan parkir, katanya kalau Abah Anton jadi Walikota parkir di Indomaret dan ATM akan dilegalkan, jadi itu lebih bermanfaat bagi kami,” jelasnya.