ItulahPolitik – Menolak lupa, itulah kiranya yang harus dilakukan untuk melihat fakta politii hari ini jelang Pilkada Kota Malang 2024.
Pada Pilkada Tahun 2018, H. Anton atau Abah Anton maju sebagai Calon Walikota Malang berpasangan dengan Syamsul Mahmud (Asyik).
Namun, rupanya pada pilkada enam tahun lalu, Abah Anton justru harus menelan pil pahit karena harus kalah dari Sutiaji yang notabene-nya adalah Wakil Walikota pasangannya pada Tahun 2013-2018.
Berdasarkan hasil rekap KPU Pada 20q8 pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang nomor urut 3, Sutiaji – Sofyan Edi Jarwoko (SAE) unggul pada Pilkada Kota Malang 2018.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang, pasangan yang diusung Partai Demokrat dan Partai Golkar itu unggul dengan perolehan 165.194 suara. Dengan begitu, pasangan Sutiaji – Edi unggul atas, M Anton – Syamsul Mahmud (Asyik) yang diusung PKB, Gerindra dan PKS
Abah Anton harus menelan kekalahan karena tersandung kasus korupsi, yakni kasus suap kepada 43 Anggota DPRD. Masyarakat Kota Malang yang kala itu menolak tindak pidana korupsi, akhirnya memilih Sutiaji, sebagai Walikota Malang.
Tahun 2024 Abah Anton kembali maju sebagai Calon Walikota dengan menyandang status Mantan Napi Korupsi.
Peneliti LSI Deny JA, Fadhli Fakhri Fauzan, mengatakan hasil survei menunjukkan 65,7 persen masyarakat Kota Malang mengetahui dengan pasti jika mantan Walikota Malang sekaligus mantan Napi Korupsi, H. Anton pernah terjerat kasus korupsi.
“Abah Anton menjadi calon walikota Malang yang diketahui masyarakat pernah terlibat kasus korupsi, angkanya cukup fantastis yakni 65,7 persen,” kata Fadhli.
Selain itu, kata Fadhli penolakan masyarakat terhadap tindak korupsi sangat tinggi, dan masih menjadi musuh bersama masyarakat. Hasil survei LSI Deny JA menyebut jika 89,5 persen masyarakat Kota Malang menaruh korupsi menjadi musuh utama.
“Besar sekali harapan masyarakat agar Kota Malang bebas dari korupsi. Hasil survei kami menunjukkan hampir 90 persen warga menolak dan menjadikan korupsi sebagai musuh bersama,” tandasnya.