ItulahPolitik – Upaya Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Malang, HM Anton – Dimyati Ayatulloh (Abadi) dan Paslon Heri Cahyono – Ganis Rumpoko “menyerang” Pasangan Calon Wahyu Hidayat – Ali Mutohirin (Wali) dalam dua debat publik terbuka, justru membuat warga menilai keduanya tidak memiliki ide dan gagasan yang baik untuk membangun Kota Malang.
Sebagaimana diketahui, dua Paslon Nomor Urut 2 dan 3 itu dalam debat seakan kompak menyerang Paslon Wali, mulai dari menyinggung ziarah wali hingga Rp 50 juta untuk RT selama satu tahun.
Salah seorang Ketua RT di Kelurahan Arjowinangun yang enggak disebut namanya mengatakan, upaya Paslon Abadi dan Heri – Ganis mempermasalahkan ziarah wali dan sembako, adalah bentuk mereka tidak bisa mematahkan argumentasi dari program Paslon Wali.
“Ya istilahnya kata orang sini, kalah debat akhire nyenggol liyane (bahas lainnya) yang gak sesuai materi,” kata dia.
Bagi Ketua RT, Rp 50 juta pertahun merupakan solusi yang nyata untuk menyelesaikan masalah di tingkat RT. Bahkan, banyak RT yang memiliki program baik tidak bisa terealisasi karena terganjal anggaran.
“Ada banyak program dari warga karena gak ada anggarannya ya akhirnya gak jadi dikerjakan. Saya kira tawaran Rp 50 juta per RT itu lebih kongkrit dari program Paslon lainnya,” tandasnya.
Diketahui, Paslon Abadi dan Heri – Ganis dalam debat sering menyinggung masalah dana Rp 50 juta untuk RT. Namun, apa yang digugat oleh dua Paslon itu selalu dijawab dengan baik oleh Paslon Wali. Bahkan, Ali Mutohirin kerap memberikan contoh di Kediri, Program serupa sangat sukses dan nilainya dilipat gandakan.