ItulahPolitik – Debat Paslon Walikota dan Wakil Walikota Malang, pada Sabtu (9/11) malam di Hotel Grand Mercure berlangsung saat seru.
Pada saat sesi menjawab pertanyaan panelis soal pencegahan korupsi, pertanyaan ditujukan pada Paslon Nomer urut 2, yang dijawab Calon Wakil Walikota Malang, Ganis Rumpoko.
Ganis Rumpoko menyinggung soal cost politik yang besar justru akan mengakibatkan perilaku koroptif di kemudian hari. “Karena itu kami bertekad menciptakan pemerintahan yang bersih dengan melakukan pakta integritas dengan aparat penegak hukum (APH),” kata Ganis.
Sedangkan, Paslon Abadi yang diwakili Dimyati Ayatulloh justru mengulas soal tindakan KKN di Pilkada Kota Malang, termasuk menyinggung pola kampanye Paslon lain yang diduga membagikan sesuatu kepada masyarakat. Padahal, Calon Walikota Malang, HM Anton diketahui pernah terjerat kasus korupsi suap 2018 lalu.
Sedangkan Paslon Wali yang diwakili oleh Ali Mutohirin, menyentil soal sejarah kelam Kota Malang yang pernah menjadi perhatian nasional. Meski tidak menjelaskan secara detil, yang dimaksud Ali adalah kasus suap 41 Anggota DPRD pada 2018, yang mana HM Anton ditangkap KPK atas tindakan itu.
“Jangan sampai sejarah kelam itu terjadi kembali, karena itu kami nanti dalam setiap pembahasan anggaran akan berkonsultasi dengan penegak hukum agar aman dan jauh dari korupsi,” tegas Ali Mutohirin