ItulahPolitik – Ribuan warga di Kelurahan Penanggungan, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur, menggelar demo dengan memblokade Jalan Mayjen Pandjaitan, tepat pada bulan Oktober 2014 atau sepuluh tahun lalu. Mereka memasang keranda mayat di tengah jalan.
Ribuan warga yang didukung kelompok mahasiswa itu menolak kebijakan jalan satu arah di kawasan Jalan Mayjen Pandjaitan, yang diterapkan Wali Kota Malang, Muhammad Anton.
Aksi warga dan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Malang di Jalan Mayjen Panjaitan. “Kita tolak kebijakan jalan satu arah di Jalan Mayjen Pandjaitan,” teriak warga, yang ikut berdemo.
Aneka poster dibentangkan dan warga langsung memblokade jalan dengan menggunakan keranda mayat, sehingga akses jalan menuju Jalan Mayjen Pandjaitan tak bisa dilalui warga.
Akibat kebijakan satu arah, banyak hal yang merugikan warga. Mulai dari sisi ekonomi atau membunuh usaha warga. Yang awalnya ramai pembeli, akibat satu arah, pembeli sepi. “Jelas merugikan warga. Toko-toko atau warung milik warga tak laku lagi. Karena pembeli malas mau ke Jalan Pandjaitan yang satu arah,” kata dia.
Selain itu, sejak kebijakan satu arah diberlakukan, tercatat sudah ada sembilan korban akibat kecelakaan dan satu orang meninggal. “Hal itu jelas akibat kebijakan satu arah yang sepihak diputuskan oleh pemerintah Kota Malang,” tegas dia.