ItulahPolitik – Hasil Survei LSI Deny JA yang menempatkan Paslon Wahyu Hidayat – Ali Mutohirin (Wali), unggul atas Paslon H. Anton – Dimyati Ayatulloh (Abadi), membuat peta politik jelang Pilkada 27 November 2024 berubah.
Tim Paslon Abadi, diduga kini memainkan politik ‘playing victim’ untuk meraup perhatian dan dukungan masyarakat. Pertama, pada saat Debat Paslon Walikota dan Wakil Walikota Malang, H. Anton dalam statemen penutup, menegaskan jika ada intervensi kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memenangkan pasangan calon tertentu.
Dengan kata lain, Anton ingin mengungkapkan jika ASN Kota Malang mulai tidak netral dengan mendukung salah satu calon karena ada dugaan intervensi yang hingga kini belum ada bukti.
Suara yang sama dengan Abah Anton juga disampaikan Tim Pemenangan Pasangan Calon Abadi melalui berbagai video yang tersebar di media sosial.
Padahal Pemerintah Kota Malang melalui Pj Walikota Malang, Iwan Kurniawan dengan tegas akan memberikan sanksi kepada ASN yang menunjukkan tidak menjaga netralitas melalui media sosialnya.
Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan menyatakan, Pemkot Malang membuka komunikasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk memantau aktivitas media sosial (medsos) para ASN.
“ASN sudah menandatangani Pakta Integritas Netral dalam Pilkada,” kata Pj Walikota Malang.