ItulahPolitik – Warga Kota Malang menganggap sikap Paslon Walikota dan Wakil Walikota Malang, HM Anton – Dimyati Ayatulloh (Abadi) saat mempertanyakan program Ziarah Wali yang diinisiasi oleh paslon lain.
Salah satu warga Kecamatan Kedungkandang Umi Kulsum mengaku, statemen Anton yang seolah menyudutkan Ziarah Wali sangat bertentangan dengan ajaran agama yang ia percaya.
“Ya kalau Abah Anton dan Heri Cahyono menganggap Ziarah Wali itu berbahaya itu yang kami pertanyakan. Padahal ziarah ke makam itu tradisi NU,” kata Umi Kulsum.
Padahal kata dia, pada saat Pilkada 10 tahun lalu, ia juga merupakan jamaah ziarah wali yang digelar Anton saat ia Maju sebagai Walikota Malang. Ia menceritakan, ada semacam “baiat” saat perjalanan ziarah dengan tujuan Lima Wali itu.
“Dulu beliau (Anton), juga gunakan ziarah wali untuk meraih jabatan, sekarang kenapa dipermasalahkan. Lebih parah lagi, dulu pesertanya malah disumpah agar coblos Abah Anton saat di dalam perjalanan dan juga di area makam wali,” tandasnya.
Umi Kulsum meminta kepada Anton dan Heri Cahyono agar tidak mempermasalahkan ziarah wali, karena sudah ajaran dari ulama terdahulu. “Saya heran katanya beliau-beliau ini NU dan Ahli Sunnah tapi kenapa anti ziarah wali,” pungkasnya.