ItulahPolitik – HM Anton saat menjabat Walikota Malang tak lepas dari kontroversi. Walikota yang mengusung jargon “Peduli Wong Cilik” itu justru membuat kebijakan yang jauh dari harapan.
Ia pernah menghabiskan miliaran rupiah uang negara hanya untuk renovasi ruang kerjanya. Keputusan Wali Kota Malang HM Anton merenovasi ruang kerja dengan anggaran miliaran itu rupanya berdampak pada kesenjangan sosial antara pemimpin dengan rakyat.
Beberapa warga yang turut andil dalam aksi Malang Corruption Watch (MCW), mengaku sakit hati dengan keputusan tersebut.
Suwondo, warga Jalan Joyosuko, Merjosari, menjelaskan bila dibanding anggaran pemugaram rumah warga tidak mampu, maka renovasi ruang kerja ini sangat disayangkan.
“Dana untuk pembangunan rumah saya cukup kecil, bahkan saat ini sudah bocor kembali setelah diperbaiki,” kata Suwondo, di sela aksi.
Sebagai warga yang terbuai dengan program ‘Peduli Wong Cilik’ Anton, Suwondo mengaku sangat kecewa karena masyarakat terabaikan dan wali kota memilih membangun gedung dengan mewah.
Anggota Divisi Monitoring Korupsi Pelayanan Publik MCW, Mussawir mengatakan, anggaran Rp 784 juta untuk rehabilitasi ruang kerja Anton sangat berbanding terbalik dengan anggaran untuk perbaikan rumah yang hanya dianggarkan Rp 160 juta.
“Warga sakit hati dengan keputusan ini,” kata Musawir.